Jumat, 03 Juli 2015

[067] Al Mulk Ayat 001

««•»»
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.

««•»»

Surah Al Mulk 1

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
««•»»
tabaaraka alladzii biyadihi almulku wahuwa 'alaa kulli syay-in qadiirun
««•»»
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
««•»»
Blessed is He in whose hands is all sovereignty, and He has power over all things.
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT, Yang Maha Suci dan yang tidak terhingga rahmat-Nya, adalah penguasa segala kerajaan dunia yang fana ini dengan segala macam isinya, dan kerajaan akhirat yang terjadi setelah lenyapnya kerajaan dunia;

sebagaimana firman Allah SWT:
جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS Al Ma'idah [5]:17)

Dan firman Allah SWT:
بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
الحَمدُ لِلَّهِ رَبِّ العالَمينَ
الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
مالِكِ يَومِ الدّينِ

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan.

(QS Al Fatihah [1]:1-4)

Allah SWT, penguasa kerajaan dunia; berarti Dia4ah yang menciptakan seluruh alam ini beserta segala yang terdapat di dalamnya. Dia pulalah yang mengembangkan, menjaga kelangsungan wujudnya, mengatur, mengurus, menguasai dan menentukan segala sesuatu yang ada di dalamnya, menurut yang dikehendaki-Nya. Dalam mengatur, mengurus, mengembangkan dan menjaga kelangsungan wujud alam ini, Dia menetapkan hukum-hukum dan peraturan-peraturan. Semua wajib tunduk dan mengikuti hukum-hukum dan peraturan yang dibuat-Nya itu. Tidak ada sesuatu pengecualian pun. Apa dan siapa saja yang tidak mau tunduk dan patuh, serta mengingkari hukum-hukum dan peraturan-peraturan itu pasti akan binasa atau sengsara.

Hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah SWT yang berlaku di alam ini berupa:

  1. Sunatullah.
  2. Agama Allah.
Pertama
Sunatullah, ialah hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah SWT, yang berlaku di alam semesta ini; baik bagi makhluk hidup maupun benda mati, baik bagi manusia maupun bagi binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda yag tidak bernyawa, baik bagi bumi dengan segala isinya maupun bagi seluruh planet-planet yang terapung beredar di jagat raya yang tiada terpermanai luasnya itu. Di antara hukum dan peraturan Allah itu, ialah api membakar, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, hukum Pascal, hukum Archimedes. Manusia hidup memerlukan oksigen, makan minum, baik berupa makan minum jasmani maupun makan minum rohani. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk masyarakat. Tiap-tiap planet, termasuk bumi, mempunyai daya tarik menarik dan berjalan pada garis edarnya yang telah ditentukan; dan banyak lagi hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah, baik yang telah diketahui manusia, maupun yang belum diketahuinya

Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan Allah berarti kesengsaraan dan kebinasaan bagi yang melanggarnya. Seperti memasukkan tangan ke dalam api berakibat terbakarnya tangan tersebut, merusak alam atau menebang hutan yang melampaui batas, berakibat banjir dan kerugian bagi manusia. Bahkan bintang-bintang dan meteor yang menyalahi hukum Allah akan mengalami kehancuran.

Ke·dua
Ialah agama Allah. Agama Allah berisi petunjuk-punjuk bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk itu manusia akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat nanti. Agama yang berisi petunjuk-petunjuk itu diturunkan Allah kepada para rasul yang telah diutusnya; sejak dan Nabi Adam A.S., sampai kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai Nabi dan Rasul Allah yang terakhir, penutup dari segala Rasul dan Nabi. Manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW., sampai akhir zaman nanti, wajib mengikuti agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW., seandainya mereka ingin hidup berbahagia di dunia dan akhirat nanti.

Demikianlah Allah SWT yang menguasai, mengurus, mengatur dan menjaga kelangsungan wujud alam ini, menetapkan undang-undang dan peraturan-peraturan, sehingga dengan demikian terlihat semuanya teratur rapi, indah dan bermanfaat bagi manusia. Apabila seorang warga negara wajib tunduk dan patuh kepada hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di negaranya, tentulah ia harus lebih wajib lagi tunduk dan patuh kepada hukum dan peraturan Allah yang menciptakan, memberi nikmat dan menjaganya. Jika suatu negara menetapkan sangsi-sangsi bagi setiap warga negara yang melanggar hukum hukum dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkannya, maka Allah lebih menetapkan sangsi dan mengadili dengan seadil-adilnya setiap makhluk yang mengingkari hukum dan peraturan yang telah dibuat-Nya.

Di samping sebagai penguasa kerajaan dunia, Allah SWT juga menguasai kerajaan akhirat, yang ada setelah hancurnya seluruh kerajaan dunia. Kerajaan akhirat merupakan kerajaan abadi; dimulai dari terjadinya Hari Kiamat, hari kehancuran dunia, dibangkitnya manusia dari kubur. Kemudian dikumpulkan di padang Mahsyar untuk diadili dan ditimbang amal dan perbuatannya. Dari pengadilan itu diputuskanlah: mana yang beriman dan berat amal salehnya dibandingkan dengan kesalahan yang telah diperbuatnya, maka ia diberi balasan dengan menyediakan surga, tempat yang penuh kenikmatan. Sebaliknya jika perbuatan jahat yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia lebih berat dari iman dan amal saleh yang telah dilakukannya, maka balasan yang mereka peroleh adalah neraka, tempat yang penuh kesengsaraan yang tiada taranya. Kehidupan di akhirat, baik di surga maupun di neraka adalah kehidupan yang kekal.

Di surga Allah melimpahkan kenikmatan dan kebahagiaan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh sedang di neraka Allah menimpakan siksaan yang sangat berat kepada orang-orang kafir dan berbuat jahat.

Allah berfirman:
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

(Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

(QS Al Baqarah [2]:81-82)

Pada akhir ayat ini, ditegaskan bahwa Allah SWT sebagai penguasa kerajaan dunia dan kerajaan akhirat, Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang membandingi kekuasaan-Nya itu dan tidak ada sesuatupun yang dapat luput dari kekuasaan-Nya itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di tangan kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala kerajaan) segala kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
««•»»
Blessed, exalted above the attributes of created beings, is He in Whose hand, at Whose disposal, is [all] sovereignty, [all] authority and power, and He has power over all things.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 2]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of30
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=67&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#67:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar